Ngaji Bandungan merupakan salah satu tradisi keilmuan yang menjadi ciri khas pesantren. Dalam kegiatan ini, para santri berkumpul untuk menyimak penjelasan langsung dari kiai tentang berbagai kitab klasik (kutub al-turats). Kiai membacakan teks kitab, menerjemahkan, serta menjelaskan maknanya secara mendalam, sementara para santri mencatat dan memberi makna pada kitab masing-masing.
Melalui metode bandungan ini, santri tidak hanya memperdalam pemahaman terhadap ilmu agama seperti fikih, tauhid, tafsir, dan tasawuf, tetapi juga belajar adab dalam menuntut ilmu, ketekunan, serta ketawadhuan kepada guru.
Tradisi ngaji bandungan menjadi salah satu sarana penting dalam menjaga kesinambungan sanad keilmuan di pesantren, sekaligus menumbuhkan semangat cinta terhadap ilmu dan ulama.